“Baru kita belikan motor. Motor besar juga itu. Belum sempat ada STNK-nya, udah enggak ada orangnya. Ya belum sempat dipakai,” ucap Idrus.
Menurut pengamatan Go Spot, Tatik selalu berada di sisi jenazah Hafi dan sempat pingsan ketika jenazah masih berada di kediamannya di kawasan Baktijaya, Sukmajaya, Depok. Karenanya, ia sempat menunda pengantaran jenazah Hafi ke pemakaman karena menunggu siuman terlebih dahulu.
Namun, tangis Tatik tak berhenti selepas siuman. Setelah Hafi dikuburkan di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur, tangisnya justru semakin menjadi-jadi ketika menebarkan bunga di atas pusara Hafi. Sementara itu, Idrus hanya bisa berusaha menenangkan Tatik.
Hafi diketahui meninggal dunia karena infeksi pada saluran pencernaan, yang virusnya telah menyebar ke berbagai bagian lain termasuk paru-paru. Ketika pertama dirawat, ia sempat salah terdiagnosis sehingga dianggap menderita tifus. Setelah dinyatakan sembuh, kondisinya justru terus menurun hingga meninggal pukul 18.20 WIB.
Selain karena mendadak, Tatik merasa ada banyak alasan lain baginya belum merelakan kepergian anak semata wayangnya itu. Hafi adalah lahir setelah lima tahun menikah, dan dikenal sebagai pribadi yang baik hati dan pemurah. Bahkan, Hafi masih membiayai pendidikan salah satu teman SD-nya hingga kini.