"Ditanya dokter, apakah bisa makan nasi, saya bilang berat. Kalau gitu, diet tepung saja. Ternyata diet tepung berat juga karena tidak boleh makan roti, mie sampai kue-kue," papar dia.
Tepung dipilih karena dianggap mudah mengendap di tubuh sementara nasi lebih mudah dibakar oleh tubuh. Apalagi, setiap hari ibu dua anak itu berlatih enam hingga delapan jam. "Setiap hari berolah raga, gerakan yoga, push up, sit up, hingga silat".
Ia mengaku takjub dengan perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Seumur-umur, dia tidak pernah membayangkan bisa memiliki tubuh yang berotot namun tetap feminin dan perut yang rata. "Nah, sekarang kebingungan bagaimana menjaganya," katanya.
(ful)