JAKARTA - Seiring berjalannya waktu, Vina Panduwinata dan keluarga besar mencoba ikhlas atas meninggalnya Shaka Tamaputra Panduwinata (21) dan Miguel Gyasi Panduwinata (13) yang menjadi korban jatuhnya Malaysia Airlines MH17.
"Awalnya memang syok seiring berjalan waktu. Sekarang lebih kuat lah menerimanya," ungkap Mamah Ina sapaan akrab Vina Panduwinata saat ditemui di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 21 Juli 2014.
Saat mengetahui kejadian nahas tersebut, air mata palantun "Burung Camar" itu memang tak ada hentinya. Saat mengingat kenangan tentang Sakha dan Miguel, air mata Mamah Ina selalu mengalir, maklum, Sakha dan Miguel adalah keponakan yang jarang ia temui.
Dari kecil Mamah Ina selalu mengetahui setiap perkembangan dua keponakannya hingga pindah ke Amsterdam, Belanda sejak empat tahun lalu. (Baca: Minta Kepastian, Keluarga Vina Panduwinata Terbang ke Belanda)
"Kita tahu perkembangannya dari bayi hingga sekolah. Dari SD sampai SMP kita liat fotonya kehilangan pastinya membuat kita flash back. Sekarang Alhamdulillah sekarang sudah bisa menerima," tandasnya.
(edi)