LOS ANGELES- Di tengah musisi lain ingin menjauhi, bahkan menghancurkan pembajakan, Iron Maiden justru ingin konser di kawasan yang subur dengan pembajakan.
Band Metal Inggris tersebut bekerja sama dengan Musicmetric untuk mencari kawasan yang marak dengan pembajakan. Mereka ingin memanfaatkan hal tersebut untuk kemajuan, dikutip dari Billboard, Jumat (27/12/2013).
Band yang lahir di London Timur tahun 1975 itu merangkul perusahaan analisis tersebut untuk memastikan di mana musik mereka paling banyak dibajak, kemudian menjadwalkan konser di kawasan tersebut.
Bermitra dengan perusahaan tersebut, Iron Maiden jadi tahu bahwa pasar penggemar mereka tak hanya di Inggris dan Amerika, tapi juga di Amerika Selatan, hal tersebut terlihat dari follower twitter mereka yang kebanyakan dari kawasan tersebut.
“Data menunjukkan, penggemar Iron Maiden memiliki fans yang banyak di Brasil, salah satu negara yang paling besar mengunduh lagu secara gratis. Ini merupakan indikator popularitas,” kata CEO dan pendiri Musicmetric, kepada Guardian.
Sebagai respons, Iron Maiden memfokuskan untuk melakukan konser di kawasan tersebut di beberapa tahun terakhir, melihat keuntungan besar dalam penjualan tiket, serta tingginya interaksi media sosial.
Dengan berkurangnya penjualan musik belakangan ini, Musicmetric dapat menjadi mitra bagi musisi untuk menentukan kekuatan dan kelemahan band di seluruh dunia, untuk mendorong penjualan lagu dan tiket lebih banyak lagi.
Dengan tur yang mereka lakukan, laporan menunjukkan Iron Maiden telah berhasil mengubah unduh lagu gratis yang dilakukan penggemar menjadi berbiaya. “Ini bukti jelas hasil dari pendekatan global dengan melakukan live konser. Dan memiliki data untuk mengetahui mana basis penggemar yang sesungguhnya akan menjadi hal yang sangat penting,” kata Mead.
(uky)