DEPOK- Pengharaman infotainment dinilai kurang bijak. Karena hal itu bisa mematikan kreativitas dan artis-artis yang baru ngetop seperti Shinta dan Jojo.
“Mungkin kalau infotainment diharamkan, kasihan Shinta-Jojo yang baru ngetop,” ungkap Joe Richard saat ditemui di Mal Depok, Jakarta, Selasa (3/8/2010).
Joe sendiri mengaku tidak bisa menilai apakah dirinya setuju atau tidak dengan pengharaman infotainment. Karena dia sendiri mengaku dibesarkan oleh infotainment.
“Saya merasa dibesarkan infotainment. Mereka sudah bekerja siang malam, rela tidak mandi, tidak makan mengejar artis yang ingin diwawancarai. Pengorbanan dan kesetiaan itu masak harus dibayar dengan predikat haram,” terangnya.
Meski begitu, Joe Richard menilai infotainment tetap harus berbenah diri dalam soal pemberitaan. “Soal pemberitaan harus diperbaiki. Selama ini pemberitaan yang jelek-jelek saja, jadi imej di masyarakat yang timbul. Kenapa artis kawin cerai, karena persoalannya publik figure menjadi idola. Padahal kan banyak berita bagus soal artis, misal rilis album. Artis yang penghasilannya miliaran, artis yang sukses,” paparnya.
Mengenai pemberitaan negatif tentang artis, Joe menilai masyarakat bisa belajar dari kasus orang lain. “Misalnya ada berita artis porno. Kita ambil sisi positif dari negatif. Kalau memang harus ada pembatasan, tidak perlu diharamkan, tetapi diperbaiki,” pungkasnya.
(uky)