Ia pun meminta publik memahami bahwa jalannya perkara kini berada di tangan kejaksaan dan majelis hakim. Saat ditanya soal jumlah kerugian, Uya mengaku masih belum bisa menghitung secara keseluruhan.
Namun saat disinggung dalam persidangan, kerugian ditaksir mencapai Rp7 Miliar. Menurutnya, kondisi rumah usai kejadian penjarahan benar-benar tidak menyisakan apa pun.
“Rumah saya tuh habis, ludes isi-isinya. Sampai surat-surat enggak ada yang tersisa. Wastafel, kloset pun hilang,” tuturnya.
Diketahui Uya juga sempat menjalani proses Restorative Justice saat perkara masih di tingkat kepolisian. Saat itu, ada dua orang pelaku termasuk satu anak di bawah umur yang datang meminta maaf dan mengembalikan sejumlah barang, sehingga ia memilih berdamai.
Meski mengaku tidak menginginkan hukuman berat bagi para terdakwa, Uya menyebut putusan akhir tetap berada di tangan majelis hakim. Namun seandainya para terdakwa dibebaskan, maka Uya akan menghargai keputusan tersebut.
(kha)