Persoalan royalti yang dialami Ari Lasso dengan Wahana Musik Indonesia (WAMI) masih terus berlanjut. Setelah sebelumnya sempat salah transfer, pihak WAMI akhirnya memberi respons dan melakukan pembayaran kembali. Namun, total royalti yang diterima justru lebih rendah dari jumlah yang dijanjikan.
Kisruh ini bermula pada 11 Agustus lalu, ketika Ari Lasso mengunggah protes melalui akun Instagram pribadinya. Ia menyebut harusnya menerima royalti lebih dari Rp30 juta, tetapi yang masuk ke rekening justru Rp700 ribu.
Lebih mengejutkan lagi, transfer tersebut bukan dikirim ke rekeningnya, melainkan atas nama Muthoillah Rizal Affandi.
Ari Lasso menilai kesalahan itu sebagai bentuk manajemen yang buruk dari pihak terkait. Ia menyebut hal ini merugikan musisi dan menuntut pertanggungjawaban lembaga pengelola.
Sehari kemudian, 12 Agustus, Ari Lasso kembali menyampaikan bahwa pihak WAMI sudah menghubunginya. Namun, ia menegaskan ingin respons terbuka, bukan hanya komunikasi tertutup. WAMI akhirnya mengirimkan email permohonan maaf dan menuliskan klarifikasi di kolom komentar unggahan Ari Lasso melalui akun @adiadrian22.
Ketegangan berlanjut pada 18 Agustus, ketika Ari Lasso menerima kembali pembayaran royalti dari WAMI. Bukannya lebih besar, jumlahnya malah berkurang lagi menjadi Rp497 ribu.
Ari menilai hal ini semakin membingungkan, apalagi ia masih memiliki kewajiban membayar royalti kepada musisi dan komposer yang lagunya ia bawakan, dengan jumlah yang lebih besar dari yang diterimanya.
Dalam unggahan terbarunya, Ari Lasso meminta kejelasan perhitungan dari WAMI. Ia juga tetap mengajak publik ikut menyoroti persoalan ini agar transparansi di dunia musik bisa terwujud.
“Kami Musisi menanti undangan anda untuk bertemu terbuka setelah @wami.id dgn ikhlas diaudit. Bila semua beres untuk apa ngeles. Bila benar mengapa gentar,” tulisnya di Instagram.
Hingga kini, Ari Lasso masih aktif menyuarakan keresahan ini lewat media sosial pribadinya dan mengajak para musisi untuk bersatu menuntut keterbukaan sistem royalti.
(kha)