Lebih jauh, Densu menilai permasalahan tersebut buntut dari kesalahan kedua pihak. Apalagi, kata Densu, mereka masih sama-sama memiliki ego yang tinggi sehingga sulit untuk menyelesaikannya secara damai.
"Kalau tanya pendapat pribadi saya, dua-duanya salah, dua-duanya harus belajar membereskan. Gue sih bukan di pihak boikot-memboikot karena gue adalah orang yang pernah diboikot jadi enggak mungkin gue di pihak boikot-memboikot," bebernya.
"Semoga semua dapat kedamaian mohon maaf juga kalau saya tidak maksimal juga dalam usaha saya, karena saya punya perspektif sendiri tapi kan pasti ada yang setuju dan nggak suka, ya saya mohon maaf," tandasnya.
(kha)