Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peterpan Comeback, Melihat Lagi Cerita Awal Terbentuk hingga Putuskan Bubar

Gabriella Dharma , Jurnalis-Senin, 30 Juni 2025 |15:06 WIB
Peterpan <i>Comeback</i>, Melihat Lagi Cerita Awal Terbentuk hingga Putuskan Bubar
Peterpan
A
A
A

Tahun 2025 menjadi tahun yang dinanti bagi para penggemar musik Indonesia, khususnya mereka yang tumbuh besar bersama lagu-lagu band legendaris Peterpan. Setelah lebih dari satu dekade bubar dan berganti nama menjadi NOAH, kabar reuni formasi awal Peterpan mulai menguat. 

Namun, sebelum kembali bersatu di atas panggung, perjalanan mereka sudah dimulai jauh sebelum nama Peterpan dikenal publik, yakni berawal dari sebuah band bernama Topi.

Dari Topi ke Peterpan

Sekitar tahun 1997, di Kota Bandung, tiga orang pelajar SMU Negeri 2 Bandung yakni Andika Naliputra Wirahardja (keyboard) mengajak Uki (gitar), adik kelasnya untuk bergabung.

Uki kemudian mengajak Nazril Irham alias Ariel (vokal) ke dalam sebuah band bernama Topi. Band ini menjadi tempat mereka menyalurkan minat bermusik, tampil dari satu panggung kecil ke panggung lain, dan mengasah chemistry sebagai grup.

Namun seiring waktu berjalan, Topi mengalami perubahan personel dan gaya bermusik. Dua personel baru bergabung, yakni Abel (bass) dan Ari (drum). Dengan formasi ini, mereka semakin giat berlatih dan membawakan lagu-lagu bergenre Britpop dan rock alternatif.

Sayangnya, perjalanan Topi tidak berlangsung lama, setelah Ari mengundurkan diri dan disusul oleh beberapa personil lainnya. Alhasil, Topi bubar tanpa alasan yang jelas.

Pada tahun 2000, Andika berinisiatif untuk kembali mengumpulkan rekan-rekannya, namun yang kali ini, dirinya mengajak Reza (drum) mahasiswa asal Palu. Tidak lama setelah itu, bergabunglah Loekman (bass) teman bermain kakak Indra yang semakin memperkaya warna musik mereka.

Hal ini semakin menyempurnakan formasi mereka menjadi enam orang, yakni Ariel (vokal), Uki (gitar), Indra (bass), Reza (drum), Loekman (bass), dan Andika (keyboard). 

Bersamaan dengan itu, mereka mulai mencari nama band yang dirasa cocok untuk menggambarkan identitas mereka dan dapat menemukan harapan besar kedepannya. Dari nama awal Peter Band, yang dijelaskan mengandung makna 'pemimpi yang ingin terbang', mereka sepakat untuk mengubah nama band menjadi Peterpan

Konon, nama Peterpan ini diipilih karena terinspirasi dari karakter fiksi yang tak pernah tumbuh dewasa, sebuah simbol semangat dan jiwa muda yang ingin mereka jaga dalam bermusik. Mereka juga berharap agar nama tersebut, impian bermusik mereka dapat terbang tinggi dan menjangkau seluruh negeri. Nama Peterpan ini pun akhirnya diresmikan pada tanggal 1 September 2000.

 

Era Kejayaan Peterpan

Peterpan memulai karirnya pada tahun 2001, dengan diawali tampil dari kafe ke kafe di Bandung, mereka membawakan lagu-lagu Top 40 dan musik rock alternatif dari Band Internasional, seperti U2, Creed, Nirvana, dan Codplay.

Salah satu kafe di Bandung yang sering menjadi tempat Peterpan ketika tampil adalah Kafe Sapu Lidi, yang mana penampilan mereka saat itu menarik perhatian Kang Noey, basist Java Jive, yang kebetulan saat itu dirinya sedang mencari band untuk mengisi album kompilasi Kisah 2002 Malam.

Tawaran itu disambut baik oleh Peterpan dan mereka langsung mengirimkan tiga lagu demo, yakni: Sahabat, Mimpi yang Sempurna, dan Taman Langit. Dari ketiga lagu ini, Mimpi yang Sempurna akhirnya terpilih untuk dimasukkan ke dalam album.

Siapa sangka, lagu tersebut justru menjadi lagu unggulan album dan mendongkrak penjualan hingga tembus 150.000 kopi, jumlah yang digadang sangat baik untuk ukuran album kompilasi. Lagu ini juga sering dibawakan oleh pengamen jalanan dan populer di kalangan pendengar radio.

Melihat potensi yang sangat baik, Musica Studio segera mengontrak Peterpan untuk merilis album penuh. Alhasil, pada Jubi 2003 Peterpan memulai debut nasionalnya lewat album berjudul Taman Langit. 

Lagu-lagu seperti Mimpi yang Sempurna dan Sahabat langsung melejit dan memperkenalkan Peterpan sebagai band pendatang baru yang segar. Setahun kemudian, puncak eksistensi mereka tercapai pada 18 Juli 2004, dimana Peterpan memecahkan rekor nasional dengan menggelar konser di enam kota sekaligus dalam waktu 24 jam.

Konser dengan tajuk Breaking the Record ini awalnya dimulai di Medan, kemudian berlanjut ke Padang, Pekanbaru, Lampung, Semarang, dan berakhir di Surabaya. Tidak tanggung-tanggung, aksi ini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai konser tercepat lintas kota dan lintas pulau.

Pada Agustus 2004, Peterpan kembali merilis album kedua mereka, yakni Bintang di Surga. Tak disangka, album ini mencetak rekor penjualan, dalam waktu dua minggu sudah terjual lebih dari 350.000 kopi dan terus naik hibgga lebih dari 3 juta kopi. Hal ini menempatkan mereka sebagai band papan atas Indonesia. 

Lagu-lagu seperti Ada Apa Denganmu, Di Belakangku, dan Kukatakan Dengan Indah masih dikenang hingga kini. Kesuksesan itu berlanjut pada tahun berikutnya, dimana Peterpan dipercaya untuk mengisi lagu tema film drama Indonesia Alexandria (2005).

 

Konflik dan Perpisahan

Sayangnya, di tengah puncak popularitas Peterpan, pada tahun 2006 konflik internal mulai melanda. Andika dan Indra, dua personel pendiri, keluar dari band akibat konflik internal yang tidak dapat diselesaikan pada Oktober 2006. 

Keluarnya mereka menandai awal perubahan arah Peterpan, yang tetap berjalan dengan empat personel tersisa: Ariel, Uki, Loekman, dan Reza. Namun, Peterpan masih tetap melanjutkan langkah mereka, dan tahun 2007 album Hari yang Cerah dirilis, meskipun album ini menjadi album terakhir di bawah nama Peterpan.

Album Hari yang Cerah tetap mendapatkan sambutan yang positif dari para penggemar, namun penggunaan nama Peterpan mulai dipertanyakan, terutama karena ibu dari Andika menyatakan keberatan atas keberlangsungan penggunaan nama Peterpan.

Pada tahun 2008, sebagai bentuk penghormatan dan penutupan era Peterpan, mereka merilis album Sebuah Nama, Sebuah Cerita. Pada akhirnya, tahun 2009, Peterpan secara resmi melepaskan nama yang telah membawa mereka ke puncak kejayaannya dan melahirkan identitas barunya dengan nama NOAH.
 

(kha)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement