Kangen Anak, Johnny Depp Akui Idap Empty Nest Syndrome
LOS ANGELES - Aktor Johnny Depp mengaku, sedang berada di fase kesepian hingga merasa terserang empty nest syndrome. Dia mengaku, merindukan momen bersama kedua anaknya, Lily-Rose dan Jack, yang kini sudah dewasa.
“Waktu cepat sekali berlalu dan dalam sekejap mata mereka sudah dewasa. Sekarang, sepertinya aku mengalami empty nest syndrome,” kata sang aktor dikutip dari Sunday Times, pada Kamis (26/6/2025).
Mengutip Cleveland Clinic, empty nest syndrome alias sindrom sarang kosong merupakan perasaan hampa dan sepi yang dialami orangtua ketika anak-anaknya meninggalkan rumah untuk hidup mandiri.
Johnny Depp mengaku, merindukan momen saat anak-anaknya memanggilnya dengan sebutan ‘Papa’. “Aku sangat suka dipanggil Papa. Kemudian tiba-tiba, sapaan itu berubah menjadi ‘Dad’. Tapi ya Dad juga panggilan yang keren,” tuturnya.
Aktor Pirates of the Caribbean itu saat ini memilih tinggal di London, Inggris. Namun dia mengakui, satu-satunya tempat di mana dia merasakan hangatnya sebuah ‘rumah’ adalah saat dia masih tinggal di Perancis bersama mantan istri dan anak-anaknya.
“Sekarang, aku jarang tinggal di Amerika. Paling stay sebentar di Bahamas atau London. Tapi untuk pertama kalinya aku merasakan punya ‘rumah’ adalah saat tinggal di Perancis, tempat di mana aku dan Vanessa membesarkan anak-anak kami,” ujarnya.
Lily-Rose, putri sulung Johnny Depp kini menjadi salah satu aktris yang cukup diperhitungkan di industri perfilman Hollywood. Namun Depp mengaku, sebenarnya tak ingin putrinya mengikuti jejaknya menjadi aktor.
Johnny Depp mengatakan, “Aku terjebak di ‘jalan’ itu. Jadi, satu-satunya nasihat yang bisa kuberikan untuk anak-anakku adalah ‘jangan biarkan siapapun mengubah dirimu’. Mereka ingin kau menjadi ikon dan itu tawaran yang menggoda karena ganjarannya uang.”
“Tapi jika memang menjadi aktor adalah impian putriku ya silakan, lakukan saja! Tapi ingat, jangan biarkan siapapun mengendalikanmu,” imbuhnya.
Bintang film Black Mass itu mengaku, tidak pernah merasa nyaman dengan popularitas yang dimilikinya. Hal itu membuatnya kerap menolak ajakan teman-temannya untuk ngumpul bareng.
“Kalau ada yang ngajak hangout, aku akan jawab, ‘Dude, terima kasih ya. Tapi aku hanya akan merusak harimu karena aku akan menimbulkan kerumunan’. Duh, aku sudah di industri ini selama 40 tahun dan aku masih belum terbiasa dengan popularitas.”**
(SIS)
