Lebih lanjut, Rano juga menekankan pentingnya reformasi sistem perizinan agar lebih ramah terhadap para kreator film. Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi ruang bagi pengembangan sumber daya manusia serta inkubasi talenta lokal, sehingga dapat tumbuh secara optimal.
Dengan begitu, penyelenggaraan festival film dan kegiatan perfilman lainnya bisa berjalan secara konsisten dan berdampak luas bagi pelaku maupun penikmat film.**
(SIS)