TOKYO - Kanye West kehilangan kontrak senilai USD20 juta (Rp326 miliar) di Jepang imbas kontroversi Grammy. Hal itu dibocorkan seorang sumber kepada Daily Mail, pada 5 Februari 2025.
“Kanye menghancurkan semua kesempatan yang datang kepadanya. Apa yang dilakukan istrinya di karpet merah Grammy sangat tidak bisa diterima di Jepang,” ujar sumber tersebut.
Sumber tersebut mengungkapkan, Kanye West seharusnya menggelar dua konser di Tokyo Dome, Jepang, pada Mei mendatang. Namun aksi gilanya di Grammy membuat promotor Jepang berubah pikiran.
“Jepang sedang mengalami kebangkitan budaya tentang hak-hak perempuan. Selain itu, gerakan #MeToo sangat kuat di sini,” ungkap sang sumber.
Apa yang dilakukan Kanye West dan Bianca Censori itu, menurut sang sumber, membuat investor konser sang rapper murka dan memutuskan untuk menarik pendanaannya.
“Ini akan menjadi kerugian besar untuk Kanye. Apalagi dia tinggal di Jepang nyaris setahun kan sekarang. Dia terlalu menganggap enteng orang Jepang,” ungkap sumber tersebut.
Rapper 47 tahun itu dan istrinya, Bianca Censori tiba-tiba muncul di karpet merah Grammy tanpa undangan di Los Angeles, Amerika Serikat, pada 2 Februari 2025.
Pasangan yang tampil serba hitam ini kemudian berpose di hadapan pewarta foto. Setelah terlibat percakapan singkat, Bianca tiba-tiba mencopot mantelnya.
Di balik mantel hitam tersebut, Bianca Censori mengenakan dress mini tembus pandang yang cukup mengejutkan para fotografer. Lebih mencengangkan lagi, dia tak memakai bra dan celana dalam di balik dress tersebut.
Penampilan Bianca di karpet merah itu membuat dirinya dan Kanye langsung digiring keluar dari venue Grammy oleh petugas keamanan. Kanye tampaknya tak terlalu peduli dengan kontroversi itu.
Pasalnya, dia dan sang istri terekam kamera bermesraan di after party Grammy, pada 3 Februari 2025. Tak kalah heboh dari karpet merah, Bianca mengenakan bodysuit transparan berwarna cokelat dalam pesta tersebut.*
(SIS)