JAKARTA - Biodata dan Agama Hetty Koes Endang akan dibahas dalam artikel ini. Penyanyi senior itu menarik perhatian setelah disomasi Richard Kyoto karena mengubah lirik lagu Kasih yang diciptakannya pada 1996.
Purwadi, kuasa hukum Richard mengatakan, Hetty mengubah lirik lagu Kasih saat tampil di Konsert Satu Suara Volume 2 yang digelar di Istana Budaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 7-8 November 2015.
Lirik ‘zKasih, percayalah pada diriku, hidup matiku, hanyalah untukmu’ menurut sang kuasa hukum, diubah menjadi ‘Kasih percayalah kepada diriku, kasih sayangku hanyalah untukmu’.
“Jadi bagian ‘hidup matiku’ diubahnya menjadi ‘kasih sayangku’” tutur Purwadi kepada awak media di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, pada 16 Juli 2024.
Tak hanya mempersoalkan perubahan lirik, Richard Kyoto juga tak terima namanya sebagai pencipta lagu Kasih diubah menjadi Muh Nasir bin Muhammed dalam sampul DVD Konsert Satu Suara Volume 2.
Karena itu, Purwadi meminta pihak Hetty Koes Endang menanggapi somasi terbuka tersebut setelah tiga somasi sebelumnya tak ditanggapi. “Kami tunggu dalam 7 hari setelah somasi terbuka dilayangkan,” ujarnya.
Lalu siapa sebenarnya Hetty Koes Endang? Bagaimana kiprahnya di panggung musik dua negara? Berikut ulasan Okezone.
Hetty Koes Endang lahir di Jakarta, pada 6 Agustus 1957. Dia memulai kariernya sebagai penyanyi profesional pada era ‘70-an saat usianya masih 14 tahun. Namanya melambung saat menerima penghargaan Most Outstanding Performance di ajang WPSF Tokyo, pada 1977.
Lagu Damai Tapi Gersang yang dibawakannya di WPSF menjadi salah satu tembang legendaris yang pernah dirilis Hetty sepanjang kariernya. Selanjutnya, dia juga merilis lagu populer lainnya seperti Berdiri Bulu Romaku hingga Antara Benci dan Rindu.
Penyanyi yang menganut agama Islam ini mengaku, kesuksesan kariernya membuat dia menerima honor yang cukup fantastis. Jika dikurskan ke mata uang saat ini honor yang diperolehnya saat itu setara dengan Rp150 juta.
“Jadi honor manggung sebesar Rp150 zaman dulu itu sekitar Rp150 juta lah sekarang,” katanya di Lapor Pak, pada 23 Maret 2021.
Hetty Koes Endang menyebut, mempertahankan eksistensi di industri musik bukanlah perkara muda. “Mempertahankan karier selama 50 tahun bukan hal mudah. Menjadi terkenal itu mudah, bikin ini itu saja. Yang sulit itu mempertahankannya.”*
(SIS)