JAKARTA - Setelah merilis Sadrah dengan sentuhan emo dan pop-rock ballad sebagai single pertama dari album kelima mereka, Perayaan Patah Hati Babak 2, band asal Bandung, for Revenge, meluncurkan single kedua berjudul Penyangkalan. Lagu ini, ditulis oleh Boniex (vokal) dan Arief (gitar), mengangkat isu tentang seseorang yang menyangkal dirinya berada dalam hubungan toxic.
Dalam penulisan liriknya, Boniex terinspirasi dari pengalaman Cynantia Pratita (Stereo Wall) yang pernah mengalami hubungan tidak sehat di masa lalu.
Secara sadar, dia menjalani hubungan yang tidak sehat. Namun, secara tidak sadar, dia menyangkal bahwa hubungan tersebut saling menyakiti. Di mata kami, sebuah toxic relationship akan penuh dengan penyangkalan. Pasangan bisa berkonflik, lalu saling memaafkan sebelum menyakiti lagi dalam waktu yang cepat. Mereka selalu menyangkal bahwa mereka berada dalam hubungan yang tidak sehat. Siapa pun yang terjebak dalam situasi ini bisa menjadi 'pelaku' atau 'korban' dan mungkin tidak menyadari bahwa mereka berada dalam siklus yang berulang," jelas Boniex.
Proses pembuatan lagu ini relatif singkat. Dari sisi musik, Arief mengambil referensi dari band-band modern rock yang sedang populer. Sementara untuk penulisan liriknya, Boniex menghadapi tantangan tersendiri.
Tidak hanya sekadar menuangkan kata-kata ke dalam lagu, ia harus berdiskusi panjang, menggali pengalaman seseorang yang pernah mengalaminya, hingga melakukan riset mendalam untuk mencari teori-teori terkait, seperti teori Tahapan Berduka (Stages of Grief) dan toxic relationship. Semua ini dilakukan Boniex untuk menciptakan lirik yang tepat dalam Penyangkalan.
Menghabiskan waktu satu bulan untuk rekaman, for Revenge menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda di single ini. "Dibanding single sebelumnya, kami cukup banyak memasukkan sound-sound band era '90-an serta nuansa-nuansa efek suara ala '80-an. Jika Sadrah terdengar melankolis, di Penyangkalan, kami menyuguhkan mood yang cukup enerjik. Meski terdengar berbeda, kedua single ini saling melengkapi. Penyangkalan mewakili fase Denial dalam Stages of Grief. Single ini juga merupakan lanjutan dari cerita Sera dan Rana di video klip "Sadrah". 'Penyangkalan' mengungkapkan alasan Sera dan Rana akhirnya berpisah di single Sadrah," kata Boniex.
Sebagai single kedua for Revenge di bawah label Sony Music Entertainment Indonesia (SMEI), Boniex mengakui ada perbedaan yang signifikan dibandingkan saat mereka merilis Sadrah, yang menandai bergabungnya mereka di SMEI.
"Dalam prosesnya, kami lebih intens berdiskusi dari sisi produksi rekaman dengan tim SMEI, termasuk menggunakan Kamga sebagai pengarah vokal kami. Hal ini membuat "Penyangkalan" memiliki nuansa yang cukup berbeda dengan single-single for Revenge sebelumnya."
Lewat single terbaru ini, band yang beranggotakan Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bas), dan Archims Pribadi (drum) ingin menyampaikan pesan untuk tidak terus-menerus menyangkal dan lebih berani bertindak saat sebuah hubungan sudah mencapai tahap tidak sehat. "Dalam fase Denial/Menyangkal, kita secara emosional bisa tidak sadar bahwa sedang berada di fase tersebut, fase saat kita berpura-pura semua baik-baik saja, padahal yang terjadi justru sebaliknya.
Lewat Penyangkalan, kami berusaha menggambarkan hal tersebut dan menemani para pendengar yang sedang mengalami fase itu. Lebih jauh, terkait toxic relationship, kami ingin menyampaikan pesan bahwa tidak ada yang diuntungkan dalam hubungan yang tidak sehat dan mengajak pendengar kami untuk berani mengakhiri hal tersebut jika mengalaminya," tutup Boniex.
(aln)