Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

7 Film Jepang Paling Kontroversial, dari Cinta Sejenis hingga Sekte Keagamaan

Siska Maria Eviline , Jurnalis-Senin, 01 April 2024 |08:37 WIB
7 Film Jepang Paling Kontroversial, dari Cinta Sejenis hingga Sekte Keagamaan
7 Film Jepang Paling Kontroversi, cinta sejenis hingga sekte agama (Foto: Film Audition)
A
A
A

JAKARTA - Deretan film Jepang paling kontroversial yang tak hanya menyuguhkan setting, aktor, dan OST terbaik, namun juga memiliki tema cerita tak biasa. Terkadang, cerita yang disajikan mendobrak norma dan memperlihatkan hal tabu di masyarakat.

Tak heran jika deretan film Jepang ini menuai kontroversi dan protes masyarakat. Namun di luar kontroversi tersebut, penikmat film cukup menerima sepuluh film Jepang paling kontroversial ini. Simak ulasan Okezone.

1. Audition

7 Film Jepang Paling Kontroversial, dari Cinta Sejenis hingga Sekte Keagamaan

Audition merupakan film horor garapan Takashi Miike yang diadaptasi dari novel karya Ryu Murakami dan dirilis pada 1999. Film ini berkisah tentang seorang duda bernama Shigeharu Aoyama (Ryo Ishibashi) yang menggelar audisi untuk mendapatkan pacar impiannya.

Dari audisi itu, Aoyama kemudian berkenalan dengan Asami (Eihi Shiina), yang memiliki masa lalu kelam. Film ini memicu kontroversi karena menampilkan adegan horor yang mengganggu mental, termasuk halusinasi yang tercipta karena pikiran jahat seseorang.

2. Taboo Gohatto

Taboo Gohatto

Film Jepang paling kontroversial selanjutnya adalah Taboo Gohatto, proyek arahan sutradara Nagisa Oshima yang dirilis pada 1999. Nominator Palme d’Or ini menuai kontroversi karena menampilkan adegan sesama jenis yang diperankan aktor 16 tahun.

Kisah Taboo Gohatto mengangkat kisah tentang seorang samurai bernama Kano yang memiliki penampilan layaknya perempuan. Film ini akan berfokus pada rasa cemburu dan benci yang dirasakan Kano.

3. Suicide Club

Suicide Club

Film Suicide Club garapan sutradara Sion Sono ini dirilis pada 2001. Ia bercerita tentang fenomena bunuh diri massal yang melanda Jepang. Polisi berupaya keras mengungkap alasan di balik perilaku aneh warga tersebut.

Hal kontroversial dari Suicide Club adalah bagaimana penonton dibuat mual dengan menampilkan subjek transgresif dan adegan cuci otak yang di luar nalar. Meski begitu, film ini meraih penghargaan Most Groundbreaking Film dari Jury Prize 2003.

4. Love Exposure

Love Exposure

Bergenre drama komedi, film Love Exposure karya sutradara Sion Sono dirilis pada 2008. Dengan durasi 4 jam, film ini menuai kontroversi karena membahas soal kekerasan anak dan fanatisme terhadap sekte keagamaan.

Di Jepang, mengangkat kisah tentang pergerakan sekte keagamaan tertentu cukup menuai perhatian. Di luar kontroversinya, film ini ternyata memenangkan banyak penghargaan, seperti Best Asian Film, Most Innovative Film, dan Special Jury Prize.

5. Battle Royale

 7 Film Jepang Paling Kontroversial, dari Cinta Sejenis hingga Sekte Keagamaan

Dirilis pada 2000, Battle Royale menjadi film Jepang paling kontroversial selanjutnya. Film yang disutradarai Kinji Fukasaku ini diadaptasi dari novel berjudul serupa karya Koushun Takami yang dirilis pada 1999.

Kisahnya tentang sekelompok siswa SMP yang dikirim ke sebuah pulau dan dipaksa bertarung hingga mati. Adegan kekerasan dan sadismes yang ditampilkan dalam Battle Royale menjadi alasan kenapa film ini sempat menuai kontroversi kala itu.

6. Himizu

 Himizu

Diadaptasi dari manga karya Minoru Furuya, film Himizu merupakan salah satu karya terbaik sutradara Sion Sono, pada 2011. Kisahnya tentang seorang pria muda yang depresi dengan latar belakang keluarganya yang bermasalah.

Hal itu membuat dia ingin menjalani hidup ‘normal’ seperti kebanyakan orang. Yang membuat Himizu kontroversial adalah bagaimana film ini menampilkan kenyataan pahit yang terjadi di masyarakat dan plot yang dark dan bikin trauma.

7. Ichi The Killer

 Ichi The Killer

Film Ichi The Killer dirilis pada 2001 dan menuai kontroversi karena menampilkan adegan brutal yang membuatnya sampai dilarang tayang di Malaysia dan Norwegia. Film ini menyuguhkan adegan penuh darah dan sadomasokis.

Diadaptasi dari manga berjudul serupa, film Ichi The Killer memiliki dua karakter utama, Ichi dan Kakihara. Ichi awalnya digambarkan sebagai karakter pengecut yang dimanipulasi untuk menjadi pembunuh. Meski keseluruhan film ini cukup mengganggu, namun sang sutradara mengemas film ini dengan sempurna.

Demikian ulasan Okezone seputar film Jepang paling kontroversial yang pernah dirilis.*

(aln)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement