"Kalau di depan kamera kan enggak mungkin seorang boy band, kumaha ieu. Kalau sehari-hari ngobrol sama keluarga masih tetep Sunda," sambungnya.
Menurut Rafael, kemunculannya yang tiba-tiba menjadi mamang Sunda ini sempat direspons sinis oleh sebagian netizen. Padahal, gaya bicaranya itu memang jati dirinya Rafael di belakang popularitasnya sebagai anggota boyband.
"Orang-orang baru yang ngelihat dikiranya gue mengonsepkan sebagai orang Sunda, bahkan katanya sengaja belajar, enggak mungkin lah logatnya seperti ini," kata pria 37 tahun ini.
"Ini diri gue sendiri. Kebiasaan gue yang ngomong bahasa Sunda, suka bercandaan kalau sama orang yang udah kenal ya," sambungnya.
(ltb)