Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Perjalanan Karier Ajudan Pribadi yang Tersandung Kasus Penipuan, Pernah jadi Kuli hingga Pemulung

Lintang Tribuana , Jurnalis-Rabu, 15 Maret 2023 |12:50 WIB
Perjalanan Karier Ajudan Pribadi yang Tersandung Kasus Penipuan, Pernah jadi Kuli hingga Pemulung
Ajudan Pribadi. (Foto: Ist)
A
A
A

JAKARTA - Selebgram Akbar Pera Baharuddin alias Ajudan Pribadi saat ini tengah menjadi sorotan. Ia tersandung kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan modus jual beli mobil mewah senilai Rp1,35 miliar.

Sosok Ajudan Pribadi mulanya dikenal di media sosial lantaran gaya hidupnya yang mewah. Ia juga suka memamerkan foto-foto kebersamaannya dengan para pejabat

Rupanya memang latar belakang Akbar tidak sembarangan. Gaya hidup mewahnya itu didapatkan dengan bekerja sebagai ajudan dari Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) Andi Rukman Karumpa.

Namanya juga makin dikenal ketika dia diundang di pernikahan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution di Solo, Jawa Tengah beberapa tahun silam.

Namun dahulu kehidupan Ajudan Pribadi jauh dari kata mewah. Ia sempat menceritakan perjalanan hidupnya kepada Denny Cagur.

Ajudan Pribadi terpaksa berhenti sekolah saat kelas 2 SMP lantaran keterbatasan biaya. Di usia belasan tahun, ia sempat bekerja sebagai kuli bangunan di Palopo.

"Di situlah awal saya pertama punya motor, saya cicil dari kuli bangunan," kata Ajudan Pribadi.

Selain jadi kuli bangunan, Akbar kecil juga menjajal pekerjaan pemulung bersama sang nenek. Saat itu dia masih sangat kecil, ketika duduk di kelas 6 SD.

Apapun seolah dilakukan Akbar selama menghasilkan uang. Ia berjualan kacang di dekat lapangan golf di Makassar, Sulawesi Selatan.

Setelah itu dia sering memijit orang-orang kaya yang bermain golf. Keterampilannya memijit mempertemukan dia dengan Andi Rukman Karumpa, yang kelak menjadi atasannya.

"Dia bilang, 'Enak juga pijit kamu'. Kemudian dia ngomong 'Nomor kamu berapa'. Aku kasih tukeran nomor HP sama bos yang dipijit itu," kata Akbar.

Andi Rukman Karumpa kemudian membawa Akbar ke Jakarta. Mulanya, dia hanya bekerja jadi tukan bersih-bersih lantaran Andi saat itu masih memiliki ajudan pribadi.

Akbar kemudian diminta menggantikan posisi sebagai ajudan pribadi Andi gara-gara ajudan sebelumnya tidak jujur. Dari sanalah, hidup Akbar berubah 180 derajat.

"Ajudan satu ini suka curi dolar enggak jujur, jadi dipecat. Mau cari ajudan militer polisi engga mau dia (majikan). Akhirnya saya jadi ajudan," kata Akbar.

(ltb)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement