Vokalis U2 itu juga menyebut pertunjukkan tersebut akan melanda ke 14 kota berbeda di seluruh dunia. Buku itu sendiri mencakup masa kecil Bono di Dublin, termasuk kehilangan ibunya pada usia 14 tahun, kebangkitan U2, dan aktivitasnya dalam perang melawan HIV/AIDS dan kemiskinan.
“Saya rindu berada di atas panggung dan kedekatan penonton U2. Dalam pertunjukan ini, saya punya beberapa cerita untuk dinyanyikan, dan beberapa lagu untuk diceritakan. Ditambah lagi saya ingin bersenang-senang mempersembahkan ME-moir saya, Surrender, yang benar-benar lebih merupakan WE-moir jika saya memikirkan semua orang yang membantu saya pergi dari sana ke sini,” tandas Bono.
(aln)