Ali Imron disebut Tio selalu datang ke sel tahanannya setiap minggu untuk menawarkan diri sebagai guru ngaji. Mengetahui kedatangan Ali Imron, pria 58 tahun ini kala itu mengaku belum mau belajar mengaji akhirnya luluh dan menjadi salah satu murid dari narapidana teroris yang diganjar hukuman seumur hidup tersebut.
"Dia datang tuh. Tiap minggu dia datang, seminggu sekali. Tiap dia dateng gue ngumpet, gue tidur, soalnya kite masih belum mau (belajar ngaji). Tapi lama-lama masa dia gigih, kita nggak," kenangnya.
"Dikasih mushaf sama dia, hurufnya kecil, kite nggak bisa baca. Baru diajarin sama metodenya dia, keren sih metodenya. Terus dikasih mushaf yang lebih gede lagi, nah dari situ mulai kita baca, Alhamdulillah inget lagi," sambungnya.
Bukan hanya mengaji, Tio juga mengatakan bahwa dirinya mulai rutin menjalani sholat sunnah dan tahajud.
(van)