LOS ANGELES - Selena Gomez turut prihatin atas merebaknya disinformasi terkait Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 di internet. Ia kemudian meminta secara langsung kepada CEO Google, Sundar Pichai untuk menghapus disinformasi tersebut dari platformnya.
Mantan kekasih Justin Bieber tersebut menilai informasi yang salah berisiko menyesatkan masyarakat.
"Hai Sundar, meskipun kita belum pernah bertemu, saya baru mengetahui bahwa Google menghasilkan jutaan dolar dengan memasang iklan di situs web yang menyebarkan disinformasi tentang pemilihan umum," tulis Gomez melalui direct message yang dibagikan di Instagram Story-nya seperti dikutip Okezone, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Siap Comeback, Selena Gomez Bintangi Film Shadow of the Mountain
Dia melanjutkan, "Aku berharap kamu juga baru mengetahui ini. Tolong segera tutup ini, negara kita tergantung padanya."
Meskipun Selena tak memberikan contoh terkait iklan yang dipermasalahkan, Google belakangan memang mendapatkan kecaman lantaran menyetujui iklan yang terkait dengan nirlaba konservatif. Iklan tersebut dituding dimaksudkan untuk meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan pemungutan suara melalui surat.
Kendati demikian, Charlotte Smith, selaku juru bicara Google, mengungkapkan pihaknya tidak akan menoleransi iklan yang menyesatkan masyarakat.
"Kami tidak menoleransi iklan yang menggunakan taktik penindasan pemilih atau merusak partisipasi dalam pemilu. Saat kami menemukan iklan itu, kami menghapusnya," ungkap Elle dalam kesempatan berbeda.
(edh)