JAKARTA - Nama komedian Malih Tong Tong mendadak ramai menjadi pembicaraan. Hal tersebut bermula saat dirinya berhadapan dengan Ade Londok, pelawak baru yang mempopulerkan kalimat Odading Mang Oleh.
Dalam sebuah tayangan stasiun televisi, Ade Londok terlihat melakukan candaan yang dianggap sebagian besar masyarakat kurang baik. Apalagi Malih merupakan pelawak senior dan memiliki usia di atasnya.
Baca Juga:
Heboh Candaan Ade Londok, Anak Malih Tong Tong Protes
Tanggapi Candaan Ade Londok, Malih Tong Tong: Itu Penghinaan
Menanggapi ragam komentar masyarakat, Malih akhirnya buka suara. Dalam podcast milik Deddy Corbuzier, komedian 71 tahun ini menyebut bahwa pelawak saat ini kerap melakukan guyonan yang berujung sebagai sebuah penghinaan.
"Pelawak sekarang ini disebut tidak pendidikan, mereka sekolah. Tapi yang saya katakan di sini, mereka mau cari lucu, tapi malah nggak lucu, ini kan susah," ungkap Malih Tong Tong.
"Tidak lucu tapi malah jadi suatu penghinaan. Itu jangan sampai ditiru hal itu. Itu kan nggak bagus," tambahnya.
Lebih lanjut, Malih menyebut bahwa menjadi seorang komedian, tak perlu sampai menyakiti hati orang lain. Pasalnya, hinaan yang dilontarkan belum tentu bisa membuat orang lain tertawa.
"Tapi ketika menghalalkan segala cara penonton ketawa, tidak perlu mengorbankan orang lain dong?," tanya Deddy.
"Mereka maksudnya (ingin membuat) supaya orang tertawa, tapi malah akhirnya nggak lucu. Jadi istilah ngelucu ini janganlah dipaksain, janganlah sampai mencaci, atau menghina orang. Sekalipun menghina itu belum tentu itu lucu," jelasnya.
Malih menambahkan, bahwa tanpa dirinya berkata apapun, penonton sudah pasti akan tertawa setelah melihat wajahnya. Lewat ucapannya tersebut, Malih seolah menegaskan bahwa tak perlu memaksakan diri untuk melucu jika berhadapan dengannya.
Selain itu, Malih juga mengimbau kepada para pelawak muda untuk lebih cerdas dalam mencari sebuah lawakan. Terutama lawakan yang jangan sampai menyakiti hati orang lain.
"Makanya kita mengimbau kepada pelawak sekarang, remaja sekarang, carilah lawakan yang tidak menghina atau mencaci orang," pungkasnya.
(aln)