Tak berhenti sampai di situ, Dul kemudian kembali mengeluarkan jurus rayuan mautnya. Kali ini, dia berpuisi sambil mendentingkan piano.
"Amanda. Setiap bulan purnama datang. Memeluk hatiku aku bertanya-tanya kepada bulan purnama. Apakah Amanda caesa sedang memikirkan aku seperti aku sedang memikirkan Amanda?" ucap Dul.
"Karena hatiku letih memikirkanmu Amanda. Jeritan jiwaku memanggil-manggil namamu," tambahnya.
(edh)