JAKARTA - Garneta Haruni mengomentari langkah Pemerintah yang sudah mengizinkan 80 mal di Jakarta kembali beroperasi. Dia mengaku khawatir pembukaan mal berimbas pada sikap abai pengunjung soal protokol kesehatan seperti menjaga jarak antarsesama.
"Kayak pasar, mal, kita kan enggak bisa kontrol social distancing. Kalau kayak pakai masker, cek suhu sebelum masuk, itu masih bisa kita kontrol protokol kesehatan yang kayak gitu. Tapi kalau untuk social distancing kayaknya agak susah ya," ujar Garneta di kawasan Tendean, Jakarta baru-baru ini.
Selain mal, Garneta Haruni juga menyebut pembukaan pasar tradisional berpotensi membuat tren penularan Covid-19 meningkat. Terlebih untuk pasar-pasar kecil yang membuat pengunjung sulit menjaga jarak.
"Apalagi pasar yang mungkin ukurannya enggak terlalu besar. Antarpembeli kita bisa papasan dengan jarak yang enggak sampai 1 meter," imbuhnya.
Bagi Garneta Haruni, pembukaan kembali mal dan pasar tradisional untuk menyambut New Normal belum sepenuhnya benar. Garneta baru meyakini situasi akan normal kembali saat vaksin penangkal Covid-19 sudah ditemukan.
Baca juga: Dibuka Lagi, Pengunjung Mal Bakal Membeludak di Hari Pertama?
"Aku pribadi akan percaya sudah normal kembali itu nanti kalau sudah dikeluarkan vaksin. Dengan vaksin mungkin aku akan lebih tenang, lebih lega dan aku akan menjalani segala sesuatunya dengan normal," kata dia.
Sehingga untuk saat ini, Garneta Haruni tetap memilih mengikuti protokol penanggulangan Covid-19 dengan mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Kalau untuk saat ini, ya kembali ke diri kita masing-masing. Pemerintah kan juga sudah menghimbau kalau ada protokol kesehatan yang benar-benar harus kita turuti dan jalani," pungkas wanita 34 tahun.
(qlh)