Hot Gosip: Luhan Pakai Baju Syahadat hingga Dwi Sasono Stres Terdampak COVID-19

JAKARTA - Hot Gosip pertama menghadirkan berita kontroversi dari Luhan mantan personel EXO. Terbaru, ia memancing emosi penggemar, terutama muslim karena memakai baju bertuliskan syahadat.

Dari foto yang beredar Luhan memakai kaos putih yang ditutup vest jeans. Sekilas tak ada yang salah dari tampilannya, tapi tulisan syahadat itu ada di vest yang dikenakannya.

Mengutip Koreaboo, 2 Juni 2020, ada beberapa alasan yang membuat fans marah dan menuntut Luhan minta maaf. Salah satunya adalah karena Luhan memakai lafal syahadat untuk hiasan baju.

"Apa-apaan agensi dan idol yang tidak mengecek apa yang mereka pakai? Luhan memakai syahadat di vest-nya? Sebagai hiasan? Aku marah, agamaku bukan untuk hiasan," protes @wayvjoon.

Baca Juga:

- Pakai Baju Bertuliskan Syahadat, Luhan eks EXO Dituntut Minta Maaf

- Pemerintah Tunda Keberangkatan Jamaah Haji, Ustadz Solmed: Jangan Putus Asa

Beralih ke berita selanjutnya, yakni dari selebgram Rahmawati Kekeyi. Kepada musisi sekaligus YouTuber Anji, Kekeyi mengaku takut menghadapi kasus dugaan penjiplakan karya yang tengah menyandungnya.

"Aku salah apa? Aku takut kalau nanti dipenjara karena masalah ini. Terus aku harus bagaimana?" ujarnya sambil berurai air mata seperti dikutip dari channel YouTube Dunia MANJI.

Mantan kekasih Rio Ramadhan ini mengklaim tak tahu ada kemiripan antara lagunya dengan single milik Rinni Wulandari. Sampai akhirnya Novi Umar, sang pencipta lagu Aku Bukan Boneka angkat suara lewat Instagram pada 30 Mei silam.

"Niatku hanya ingin menghibur. Aku minta maaf kalau ternyata salah," tuturnya lagi.

Isu penjiplakan karya itu bermula saat Kekeyi merilis video musik Keke Bukan Boneka di YouTube pada 29 Mei 2020. Rinni Wulandari kemudian mempertanyakan kemiripan lagu itu dengan single Aku Bukan Boneka miliknya yang rilis pada 2007.

Selanjutnya di Hot Gosip yang terakhir ada Dwi Sasono yang baru saja tersandung kasus narkoba. Dwi rupanya mengonsumsi ganja untuk mengatasi gangguan tidur yang belakangan dialaminya.

Kata sang kuasa hukum, Muhammad Firdaus, kliennya itu susah tidur karena stres setelah pekerjaannya terdampak pandemi corona.

“Ya kita sama-sama tahu ya, kita saja sama-sama nih pada saat COVID ini, yang biasa berkegiatan tiap hari, yang pagi-pagi keluar, malam-malam baru pulang, atau pagi-pagi baru pulang, itu saja pasti kita enggak ngapa-ngapain kan stres,” ujarnya usai rilis penangkapan Dwi Sasono di Mapolres Metro Jakarta Selatan.

Dwi Sasono tersandung kasus narkoba usai kedapatan menyimpan 16 gram ganja. Dwi diamankan beserta barang bukti di kediamannya di kawasan Pondok Labu, Jakarta pada 26 Mei 2020.

Atas perbuatannya, Dwi Sasono dikenakan Pasal 114 subsider Pasal 111 UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana 5 tahun penjara.

(LID)