JAKARTA - Pasca Eza Gionino melaporkan penjual ikan bernama Qory Supiandi, pihak yang bersangkutan telah menyampaikan permintaan maaf melalui video. Pakar ekspresi Doddy Tri pun mencoba membaca gerak-gerik Qory dalam video.
Menurut Doddy, saat pria itu menyatakan permintaan maafnya, ada gerakan yang dilakukan secara berulang. Hal itu memperlihatkan dirinya sedang berada di bawah tekanan.
"Ada gerakan yang berulang-ulang. Expressing dibawah tekanan. Kata-katanya tidak beraturan, ada statement yang dia sebutkan dulu sebelumnya dia seperti apa, itu mengabarkan situasi sebenarnya," kata Doddy seperti dikutip dari tayangan Silet di RCTI, Selasa (19/11/2019).
Qory terkesan berbicara dengan terburu-buru. Sementara menurut Doddy, orang yang meminta maaf dengan tulus biasanya akan berbicara dengan tenang.
"Intonasi suara terburu-buru. Bisa dibedakan, orang-orang yang benar-benar tulus, bisa jadi dia akan jauh lebih tenang," jelas pakar ekspresi itu.
Hal serupa disampaikan oleh Eza Gionino yang justru makin meradang saat melihat video permintaan maaf Qory. Dia menilai pria itu tak tulus saat meminta maaf lantaran wajahnya sempat terlihat seperti tertawa.
"Dia memang sudah melakukan klarifikasi dengan minta maaf. Sekarang gimana buat temen-temen kalau lihat permintaan minta maaf, tapi mukanya seperti ini?," kata Eza sembari memperlihatkan wajah Qory di ponselnya.
"Mukanya sambil ketawa. Dia tidak minta maaf dengan tulus," sambung Eza.
Eza Gionino mendapat ancaman pembunuhan setelah membeli ikan dari Qory Supiandi.
Menurut versi Eza, dia hanya meminta pertanggungjawaban dari Qory yang salah mengirim jenis ikan. Buntut ancaman yang diterima, Eza mempolisikan si penjual ikan ke Polres Bogor, Jawa Barat.