"Tapi hari ini dunia digital dan begitu banyak informasi yang bisa didapat di dalam. Jadi, kenapa harus takut sama buku? Buat saya itu sangat tidak beralasan," tegasnya.
Baca Juga: Anak Galih Ginanjar Dibully, Barbie Kumalasari Salahkan Fairuz
Keputusan memberangus buku memang menjadi tanda tanya besar di Indonesia. Selain BMI, sebelumnya TNI juga merazia buku-buku yang dianggap menyebarkan paham komunisme.
"Itu justru menunjukkan betapa sempit cara berpikir dan sangat tidak bijak untuk melihat sebuah generasi yang hidup jauh lebih luas daripada buku yang ada yang kita bisa pegang," pungkasnya.
(edh)