Permasalahan dunia musik harus terus dientaskan. Masalah hak cipta menjadi persoalan klasik yang tak selesai-selesai. Ia berharap penegak hukum dan kekompakan seniman bisa menghalau permasalahan ini.
"Sebeneranya sudah ada undang undang hak cipta tapi penanganannya kurang maksimal. Kita juga tahu kan polisi punya banyak kasus lain. Maka dari itu kita harus punya tim khusus dari berbagai elemen seniman untuk mengatasi hal tersebut. Kita seniman harus kompak. Kita harus mengawasi jangan cuma satu dua hari. Karena kalau permasalahan diseriusi, industri musik kita juga bisa menghasilkan devisa," sambung Camel.
Di luar masalah itu, salah satu cara untuk memeriahkan Hari Musik, Camel menghelat lomba karya cipta untuk khalayak umum. Bersama dengan teman-temannya di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Camel membuat lomba agar masyarakat menciptakan sebuah lagu bertema Gerakan Peduli Alam. Lomba yang diketuai oleh Ali Imron membebaskan masyarakat untuk membuat lagu bertema alam hingga 30 Maret 2018.
"Tema acaranya tentang alam. Kenapa alam, karena kita rindu tentang lagu bertema alam. Nanti kita juga memberikan award khusus untuk penyanyi yang pernah membawakan lagu bertema alam seperti Koes Plus, Ebiet G Ade, Iwan Fals. Dengan demikian harapannya agar anak muda bisa berkesenian dan memperhatikan alam," tutup Camel yang bertindak sebagai Wakil Ketua Panitia tersebut.
(aln)