JAKARTA - Kabar duka tengah menyelimuti dunia pertelevisian Indonesia lewat meninggalnya presenter kuliner dan wartawan Bondan Winarno. Pria yang dikenal lewat jargon 'Maknyus'nya tersebut dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (29/11/2017) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta Barat.
Namun, hingga saat ini belum diketahui lebih lanjut sakit yang dideritanya. Meski begitu, lewat penelusuran Okezone di Twitter miliknya dengan akun @PakBondan, tercetus pengakuan bahwa dirinya telah lama sakit dan menjalani operasi.
Baca Juga: Sebelum Meninggal Dunia, Bondan 'Maknyuss' Winarno Dijadwalkan Operasi Jantung
Hal itu terungkap lewat pernyataan saksi mata yang melihat kondisi Bondan saat berada di bandar udara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang dengan keadaan lemas dan menggunakan alat bantu berjalan. Saksi bernama Poppy Septia tersebut membagikan penglihatannya lewat akun Twitter pada 13 November 2017.
"Semalam di airport, waktu mau naik pesawat menuju Jakarta, lihat pasangan paruh baya. sang istri peluk-peluk suaminya yang berdiri pakai tongkat. Tampaknya bapaknya kurang sehat untuk berjalan dan naik pesawat, jadi butuh bantuan kursi roda. Smp di airport CGK baru sadar kalau bapak itu adalah Pak Bondan Winarno," tulis pemilik akun @sloppypoppy.
"Di airport Pak Bondan duduk di kursi roda sambil menunggu koper. Entah sakit apa tapi tampak pucat dan kurang fit. beda bgt sama yg di tv :(. aku lupa juga kapan terakhir kulihat @PakBondan di tv. semoga cepet sehat dan nyaman beraktivitas kembali ya Pak," tambahnya.
Baca Juga: Penuhi Keinginan Terakhir, Keluarga Siap Kremasi Jenazah Bondan Winarno
Ia pun menambahkan akun Bondan dalam cuitannya yang mendapat balasan langsung. Pria asal Surabaya tersebut secara tidak langsung memastika bahwa sosok yang dilihat benar dirinya dan menyebutkan bahwa ia sedang sakit setelah menjalani operasi.
"Ya, saya sdg sakit sejak operasi 6 minggu yl. Maaf tidak bisa menyapa," balas Bondan.
Tulisan tersebut langsung dibanjiri ucapan dan doa untuk kesembuhannya saat itu.
Namun, usia Bondan Winarno terhenti di angka 67 tahun. Ia mengawali karier sebagai wartawan lepas di sejumlah media dan hingga akhirnya bisa duduk di bangku pemimpin redaksi, setelah itu namanya dikenal sebagai pakar kuliner dan memiliki program televisi yang dipandu olehnya.
(edi)