JAKARTA - Juan Rahman rupanya masih menunggu iktikad baik dari pihak Bahtera Indonesia selaku penjual mobil yang diduga melakukan penipuan. Perdamaian dengan pihak yang telah merugikannya adalah salah satu jalan keluar yang ia tunggu-tunggu
"Saya tetap welcome dengan perdamaian," tegas Juan Rahman saat ditemui usai laporan di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
(Baca Juga: Duh, Juan Rahman Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil)
(Baca Juga: Juan Rahman Siap Naikan Popularitas Dangdut Indonesia)
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Juan Rahman diduga menjadi korban penipuan dan penggelapan jual beli mobil. Dijelaskan Juan, peristiwa itu bermula saat dirinya membeli satu unit mobil Toyota Alphard seharga Rp1,1 miliar pada akhir 2016 lalu dari Presiden Direktur Bahtera Indonesia, Muhammad Kevin Aqli.
Sejak awal kesepakatan, Juan mengaku sudah membayarkan uang muka serta cicilan yang mencapai angka Rp700 juta. Namun, mobil tersebut tidak kunjung diserahkan dengan berbagai macam alasan dari pihak Bahtera Indonesia hingga akhirnya perjanjian jual beli dibatalkan.
"Alasannya berkas belum lengkap. Terus alasan lagi pegawai yang mengurus meninggal," tutur Juan.
Usai ikrar pembatalan kontrak kerja disepakati, pihak Bahtera Indonesia berjanji akan mengembalikan uang sebesar Rp700 juta yang dibayarkan Juan. Sayang, janji tersebut tidak dipenuhi hingga saat ini. Oleh karena itu, Juan langsung mengajukan laporan atas dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan Bahtera Indonesia.
Mengenai laporan tersebut, Juan kembali memberikan himbauan kepada pihak Bahtera Indonesia untuk segera menunjukkan iktikad baik. "Jadi prosesnya tidak berlarut-larut," tandasnya.
(aln)