Sementara itu, beberapa netizen lainnya justru menganggap tulisan itu sebagai lelucon. Sebab, mereka menduga tulisan dalam kamus yang di-capture Tamara belum direvisi.
“Mungkin penulisnya sering tersakiti oleh perempuan. Makanya dalam arti perempuan konotasinya selalu negatif. Kadang memang referensi di Internet tidak bisa dipercara 100 persen,” tulis @yudhistira.
“Mungkin belum direvisi arti kata perempuan oleh manajemen KBBI. Kata perempuan diganti dengan kata wanita di KBBI jauh lebih sopan artinya dan konotasinya lebih baik,” sambung @ragielp.
“Gak heran aku pernah mendiskusikan ini dg teman2 dari lembaga bahasa. Julukan miring terhadap perempuan lbh byk krn mmg tubuh perempuan dlm penilaian society lbh dianggap sebagai objek,” timpal @chrissysiahaan. (FHM)
(kem)