di Solo Libatkan Ribuan Penari Tradisi" />
Sementara itu Eny Sulistyowati SPd, SE, MM, selalu pimpinan produksi dan Pangripto (pencipta tari) Bedhaya ‘Minangkalbu’, menyatakan kesiapannya dan telah melakukan gladi bersih bersama tim artistiknya.
“Proses latihan akhir secara teknis sudah kami laksanakan. Setelah ini kami semua akan melaksanakan Sengkeran (dipingit). Semua penari tinggal bersama di satu tempat, sampai menjelang pementasan. Membersihkan diri lahir dan batin, menyatukan rasa, dan doa bersama,” papar Eny.
Selanjutnya, Eny mengatakan, bahwa tari seakan sudah menjadi nafas yang menggerakkan seluruh segmen kehidupan berbudaya. Tari sebagai representasi hidup dan kehidupan. “ Dan dengaan adanya World Dance Day ini menjadi ruang kebersamaan bagi insan tari. 24 Jam menari juga menjadi interaksi, ekspresi, konservasi, eksperimentasi, inovasi, apresiasi, dan diskusi tari yang melibatkan berbagai pihak baik dari dalam maupun luar negeri.,” tegas Eny.
(Amz)