Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemeran Film Pesantren Impian Dapat Banyak Hikmah

Rima Wahyuningrum , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2016 |07:28 WIB
Pemeran Film <i>Pesantren Impian</i> Dapat Banyak Hikmah
Indah Permatasari, Prisia Nasution, Fachry Albar dan Dinda Kanya Dewi film "Pesantren Impian". (Foto: MD Pictures)
A
A
A

JAKARTA – Membintangi film bergenre thriller-religi, Pesantren Impian membuat para pemerannya mendapatkan hikmah tersendiri. Hal itu dirasakan oleh Indah Permatasari, Dinda Kanya Dewi dan Prisia Nasution.

Usai acara bedah buku novel Pesantren Impian di Matraman, Jakarta Timur, Selasa (1/3/2016), ketiganya memaparkan pesan dan hikmah yang bisa diambil dari film dengan judul yang sama tersebut.

“Karena ini religi, pasti dapat hikmah dari pesan agamanya. Banyak pesan dan kata-kata mutiara yang bisa diambil dari film tersebut. Hikmahnya kita bisa lebih baik lagi dari sebelumnya,” kata Indah Permatasari.

Tanggapan serupa juga diutarakan Dinda Kanya Dewi. Ia beranggapan bahwa manusia masih punya kesempatan kedua jika memang berniat untuk berubah menjadi diri yang lebih baik.

“Kalau aku sendiri mungkin. Karena memang ini kan tentang mereka yang mencari kesempatan kedua. Kalau orang udah punya niat untuk berubah lebih baik jangan setengah-setengah. Biasanya kalau kita emang berniat untuk jadi orang yang lebih baik itu rintangannya makin banyak,” kata Dinda. 

Berbeda dengan Indah dan Dinda, Prisia Nasution menangkap hikmah dari film ini sebagai pengingat tentang misteri hidup dan mati yang tidak diketahui kapan akan tiba.

“Buat aku, cerita ini menunjukkan kalau orang tuh enggak ada yang tahu kapan akan mati. Dengan cara bagaimana pun kita enggak bisa nebak. Jadi kita hidup ya kita maksimalin berbuat baik. Karena kita matinya di mana, caranya seperti apa, semuanya misteri. Jadi film ini menceritakan tentang misteri kehidupan dan kematian juga,” tutupnya.

Film Pesantren Impian menceritakan tentang kisah sepuluh wanita yang diundang sebuah pesantren untuk memperbaiki diri ke jalan yang lebih baik lewat agama dari kisah masa kelamnya terdahulu. Namun, satu per satu santriwati tewas mendadak dan misterius. Film yang diadaptasi dari novel karya Asma Nadia ini sudah bisa ditonton mulai 3 Maret 2016 di bioskop-bioskop Tanah Air.

(cin)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement