Lita Gading, "Dunia Selebriti Rentan Penyimpangan"

JAKARTA. Dunia hiburan atau entertainmen adalah dunia yang rentan. Persaingannya sangat ketat. Butuh effort yang kuat. Dan juga harus ada referensi dari yang sudah lebih dulu jadi artis. Demikian dikatakan oleh Psikolog sekaligus artis, Lita Gading, kepada Okezone kemarin.

"Dalam kasus Indra Bekti terlihat sekali bahwa seseorang dijanjikan akan direferensikan menjadi artis, tapi tidak kunjung terwujud. Akhirnya membalas dendam dengan cara mengungkapkan sebuah rahasia yang entah benar atau tidak tapi sudah cukup membuat puas pihak yang tersakiti."

Menurut Lita Gading banyak sekali contoh soal referensi ini di dunia hiburan kita. "Misalnya almarhum Olga Syahputra menjadi referensi buat adiknya Billy. Atau referensi pertemanan, misalnya seorang artis yang sudah lebih dulu terkenal membawa temannya menjadi artis juga,"katanya di sela sela kuliah S3 nya di sebuah Universitas.

Jika tanpa referensi, maka seseorang tersebut harus memiliki faktor pembeda yang membuatnya bisa diterima. "Makanya kita akan banyak menemukan artis dengan gaya yang lebay, konyol, atau sekedar bisa membuat tertawa meski harus melecehkan orang lain atau diri sendiri. Mereka ini bisa eksis dengan cara seperti itu," lanjut Psikolog yang punya nama lengkap Dra. Lita Gading M.Soc.Sc. M.Psi. ini

Ketika ditanya apakah di dunia hiburan kita banyak artis yang mengalami orientasi seksual sejenis, Lita mengatakan dengan tegas, jumlahnya sedikit. "Tapi yang bahaya itu lingkungannya. Lihatlah kebanyakan penata rias, penata rambut, penata busana dan juga manajer manajer atau kru artiskebanyakan memiliki orientasi sejenis".

"Pokoknya kalau kita sudah berbicara dengan gaya bahasa mereka semisal hai apa kabar cyiiiin, mereka akan merasa sukses dan diakui, "katanya sambil melepas tawa.

(Amz)