Publisher Promo MNC Pictures, Cindy Julia Paramitha, menjelaskan, kota Yogyakarta , Semarang dan Makassar menyedot jumlah penonton terbanyak.
"Kebanyakan mereka adalah mahasiswa dan remaja. Bahkan mereka menonton berbarengan dua kelas atau tiga kelas," kata Cindy.
Pihaknya merasa terkesan dengan kota Makassar karena sejak minggu pertama, film ini sold out. Berdasarkan data dari filmindonesia.or.id, film Di Balik 98 disaksikan oleh 635.915 penonton.
"Tidak menutup kemungkinan bisa meraih satu juta penonton karena mereka sangat antusias menonton film ini," tandasnya.
Meski sudah sebulan beredar, film yang disutradarai Lukman Sardi ini masih diburu masyarakat. Di Balik 98 mengisahkan perjuangan keluarga dan pengorbanan cinta melewati tragedi Mei 1998. Krisis moneter membuat rakyat Indonesia panik dan dicengkeram ketakutan. Gerakan gabungan mahasiswa seluruh Indonesia yang menuntut Presiden Soeharto turun.
Puncaknya, pada 13-14 Mei, terjadi penembakan mahasiswa Trisakti yang dikenal dengan Tragedi Trisakti. Keadaan semakin pelik ketika seorang keturunan Tionghoa, Daniel dan pacarnya, Diana, ikut berjuang menuntut perubahan. Mereka kehilangan ayah dan adiknya dalam kerusuhan 14 Mei 1998. Bahkan, Daniel hampir terjebak razia orang-orang nonpribumi.
(rik)