Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Michael Tjandra "Kecanduan" Meliput Daerah Konflik

Alan Pamungkas , Jurnalis-Selasa, 11 Maret 2014 |10:57 WIB
Michael Tjandra
Michael Tjandra (Foto: Arif Julianto/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Selama satu dekade telah aral melintang di dunia jurnalistik, tersimpan beragam kenangan dalam diri Michael Tjandra. Salah satu yang berkesan, ketika dia harus meliput ke daerah konflik. Saat itu, dia meliput  ke Negara Mesir saat bergejolak beberapa tahun silam.

Saat itu, Michael ditunjuk langsung sang Pemimpin Redaksi Seputar Indonesia, Arief Suditomo. Michael ditunjuk meliput demo besar-besaran warga Mesir di Tahrir Square, selama empat hari. Meski merasa takut harus melawat ke daerah konflik, pembawa acara kaca mata Michael itu memberanikan diri menerima tugas berbahaya tersebut. Keputusannya berangkat ke Negeri Fir'aun itupun membuat sang istri, Jennifer Natapura, menangis.

"Saya pernah di kirim ke konflik Mesir. Waktu saya ke Mesir itu saya deg-degan, tetapi enggak boleh mundur juga, dan pilih-pilih liputan juga. Ketika Arief panggil saya, ya saya berangkat. Saya cerita ke istri yang dulu pacar saya, dia nangis. Saya hanya persiapkan bahan makanan, dan obat-obatan untuk saya konsumi selama empat hari, karena saya tahu di sana toko-toko pada tutup. Saya atur strategi di sana," ungkap Michael, saat berbincang dengan Okezone, di MNC News di MNC Plaza lantai 2, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin 10 Maret 2014.

Tanpa pikir panjang, Michael pun langsung berangkat ke Mesir demi mengemban tugas kantor. Saat itu, dia menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan delapan orang lainnya dari media yang berbeda. Namun, setiba di Bandara Kairo, Mesir, pria penyuka makanan seafood itu langsung menghadapi tantangan. Saat baru tiba, ternyata sedang ada eksodus besar-besaran warga Mesir yang ingin meninggalkan Kairo.

"Waktu itu kita mendarat dengan pesawat Garuda, kita hanya berdelapan dengan media lain saat itu. Setibanya di sana kita tuh diusir, karena ada eksodus besar-besaran dari dalam ke luar Mesir. Kita tidak boleh masuk," jelas Michael, menceritakan kejadian dengan menggebu-gebu.

Pria yang kerap dipanggil Mike itu mengaku sangat panik melihat apa yang terjadi di bandara, saat itu. Bukan karena terjadi eksodus, tetapi dia tak bisa menuju Tahrir Square seperti yang diamanatkan oleh kantor. Berbagai macam cara diupayakannya untuk bisa keluar dari bandara. Namun, apa daya, pengamanan yang ketat membuat dia hanya bisa berdiam diri di bandara. Insting jurnalis Mike pun terus terasah, dia akhirnya  meliput kegiatan eksodus warga negara Indonesia di sana.

"Kita bingung, bagaimana kita mencari berita karena sudah dijaga ketat. Untungnya ada eksodus juga dari WNI, akhirnya kita meliput itu. Karena saya posisinya di bandara enggak bisa keluar, dan didesak untuk tinggalkan Mesir," jelas dia.

Meski hanya dalam hitungan jam berada di Mesir, menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi Mike. Ayah Matthew James Tjandra itupun tidak merasa kapok jika harus kembali meliput ke daerah konflik. Baginya, adrenalin menjadi pertimbangan ketika meliput daerah konflik, ada "candu" yang dirasakannya.

"Enggak kapok, bagi saya adrenalinnya. Istilahnya 'nyandu', kadang materi bisa dicari lah. Kita kerja kemudian digaji, tetapi adrenalinya yang enggak ada," tandasnya.

(rnp)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement