JAKARTA - Setelah lama menjadi band indie, Koil kini bergabung dengan label Nagaswara. Band rock asal Bandung ini pun dituding mengkhianati prinsip dan idealisme band indie.
Tudingan itu tidak disanggah oleh Koil. "Koil pada tahun 1996 dirilis pertama kali sama major label. Kalau dibilang berkhianat, saya memang berkhianat. Sekarang ngomong A, besok bisa B," ucap vokalis Koil, Otong, ditemui di Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Kamis (29/7/2010).
Walau begitu, Otong dan bandnya mengaku, telah memberi tahu para fans soal pilihan mereka bergabung dengan Nagaswara.
"Saya tahu fans kecewa dengan bandnya. Tapi kita kasih tahu kalau kita enggak punya pakem indie, idealisme kita bukan di musik. Kita tidak butuh pujian atau penghargaan semacam Grammy Awards karena kita tahu musik kita bagus. Yang penting bisa tampil di tempat bagus, hotel bagus, makanannya enak hingga anak istri bisa makan dari hasil ini," paparnya.
"Idealisme kita sederhana kok, cuma ingin hidup lebih baik saja," imbuh dia.
Sejak awal berdiri, Koil yang berformasi Otong (vokal), Doni (gitar), Imo (bass), Leon (drum), memutuskan untuk membuat dan memainkan lagu-lagu ciptaan sendiri. Keputusan ini merupakan hal yang kurang lazim saat itu karena kebanyakan band lebih sering membawakan lagu orang lain.
(ang)