Sandy Canester Tak Mau Tenar karena Cerai

JAKARTA - Penyanyi Sandy Canester baru bercerai. Walau begitu, dia tak mau mendompleng namanya supaya tenar dengan menguak borok perceraiannya ke media massa.

"Saya tidak mau memanfaatkan masalah saya yang tidak enak ini untuk menaikkan nama saya. Karena di sini saya menjual suara atau lagu. Bukan masalah perceraian saya. Mudah-mudahan semua melihat tanpa ada judgement," tutur Sandy di MU Cafe, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/4/2009).

Apalagi, perceraian pelantun lagu Sabtu Minggu dan Telepon Aku ini dibumbui dugaan kekerasan dalam rumah tangga. Sebelum cerai, Sandy dituding menganiaya istrinya. Bagaimana tanggapan dia?

"Bicara keributan, semua rumah tangga pasti ada. Jalani saja apa adanya. Apapun yang kita hadapi penuh dengan sakit hati. Harus kita sadari cobaan itu harus kita jalani semuanya hingga selesai. Cobaan itu bagi saya pada akhirnya selesai juga, meskipun dilalui dengan proses yang penuh pemikiran matang," jawabnya.

Isu kekerasan dalam rumah tangga mewarnai rumah tangga Sandy dan Rosinta Lisdia. Tak tahan dengan perlakuan kasar sang suami, Rosinta berniat mengakhiri pernikahan yang dibangun sejak 14 September 2006 itu.

Belum sempat menggugat cerai, Sandy sudah terlebih dahulu mengajukan permohonan talak melalui Pengadilan Agama Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada 22 Januari, pengadilan mengabulkan gugatan itu.

Rosinta sempat mengaku, dipukuli dan ditampar Sandy ketika sedang hamil empat bulan. Kini anak buah dari pernikahan mereka yang bernama Sezia, telah berusia setahun.

"Sebuah cobaan adalah konsekuensi dari karier. Semua saya serahkan kepada Allah. Ini bukan teguran, tapi cobaan bagaimana saya harus mengolah hati. Saya harus lebih hati-hati, ekstra hati-hati agar bisa fokus di musik dan membesarkan anak," tandas penyanyi kelahiran 9 Januari 1980 ini.

(ang)