Kaleidoskop 2025: Deretan Artis Wafat di 2025, Sebuah Kilas Balik

JAKARTA - Tahun 2025 menjadi tahun yang berat untuk dunia hiburan Indonesia. Sejumlah nama besar, sosok-sosok yang sepanjang hidupnya memberikan tawa, air mata, karya, dan inspirasi, telah berpulang. 

Okezone sudah merangkum setidaknya ada sembilan artis yang wafat dan meninggalkan duka mendalam untuk penggemarnya. Kaleidoskop ini dibuat sebagai pengingat dan mengenang kepergian mereka yang begitu mendalam.

Yang pertama, Nurul Qomar atau Abah Qomar. Sosok komedian yang dikenal lewat gaya bicara khas dan karisma panggungnya. Ia jadi bagian dari masa emas komedi Indonesia. Pada 8 Januari 2025, ia pergi setelah berjuang melawan kanker usus besar stadium lanjut. Dunia komedi kehilangan salah satu tiangnya. 

Hanya empat hari kemudian, dunia sinetron dikejutkan oleh kepergian Sandy Permana. Aktor muda yang dikenal lewat sejumlah perannya di layar kaca, pergi bukan karena sakit, tetapi akibat penusukan dalam sebuah tindak kriminal di Bekasi. Ia wafat pada 12 Januari 2025. Sebuah kepergian tragis yang mengingatkan kita bahwa hidup tidak selalu memberi peringatan.

Lalu datang kabar duka dari seorang legenda, Emilia Contessa. Penyanyi bersuara emas, perempuan kuat yang juga pernah duduk di kursi politik, meninggal pada 27 Januari 2025 karena gagal jantung akut dan edema paru. Untuk banyak orang, Emilia bukan sekadar penyanyi, ia adalah simbol zaman. Suaranya mengisi rumah-rumah Indonesia selama puluhan tahun. Dan kini, suaranya abadi hanya lewat rekaman.

Di bulan Maret, tepatnya 17 Maret 2025, kita kehilangan Mat Solar atau yang memiliki nama asli Nasrullah. Ikon “Bajuri” dari Bajaj Bajuri. Generasi 2000-an tumbuh bersama sosoknya. Humornya sederhana, tapi hangat. Ia wafat setelah lama berjuang menghadapi komplikasi stroke.

Kepergiannya membuat banyak orang tersadar bahwa tokoh yang selama ini menemani kita tertawa, diam-diam juga tengah bertarung melawan rasa sakit yang tidak pernah kita lihat.

Bulan April membawa duka yang lain. Titiek Puspa, salah satu artis paling dihormati di negeri ini, meninggal pada 10 April 2025 karena pendarahan otak. Ia adalah komposer, penyanyi, pendidik, sekaligus ibu bagi banyak musisi. Banyak artis lain hingga pejabat ikut serta dalam pemakamannya.

Di penghujung Mei, tepatnya 27 Mei 2025, Irianti Erningpraja berpulang. Penyanyi dan penulis lagu ini meninggalkan dunia tanpa banyak publikasi tentang penyebab kepergiannya. Namun bagi mereka yang mengenal karyanya, Irianti adalah sosok yang hidup di balik keheningan: tidak banyak bicara, tapi terus menciptakan karya.

Masuk bulan Juni, tanggal 15, kita kehilangan Gusti Irwan Wibowo, atau yang lebih dikenal sebagai Gustiwiw. Seorang musisi, komedian digital, dan produser kreatif. Sosok yang membuktikan bahwa humor bisa berpadu dengan musik dan kreativitas. Ia pergi di usia yang begitu muda, menyisakan pertanyaan dan kehilangan bagi komunitas kreator digital di Indonesia.

Gustiwiw dilaporkan meninggal dunia usai terjatuh di kamar mandi, saat tengah berlibur bersama kawannya di Bandung Barat, Jawa Barat.

Agustus 2025 membawa kabar duka yang lain. Nina Carolina, atau Mpok Alpa, meninggal dunia pada 15 Agustus 2025. Seorang entertainer sejati, lucu, ceria, spontan, dan apa adanya. Mpok Alpa ternyata selama ini merahasiakan penyakit kanker payudara, yang diidap sejak hamil anak terakhir. Beberapa artis yang mengetahui hal ini, nampak kaget dan tak percaya, bahwa orang yang paling sering membuat kita tertawa, diam-diam membawa beban yang tidak pernah mereka bagikan.

Dan yang paling baru, Gary Iskak, aktor yang selama bertahun-tahun menghiasi layar televisi Indonesia. Ia meninggal pada 29 November 2025 akibat kecelakaan lalu lintas di Bintaro, Tangerang Selatan. Sebuah kehilangan mendadak yang meninggalkan luka bagi keluarga, sahabat, dan para penggemarnya.

Untuk semua artis yang telah pergi pada tahun 2025, terima kasih atas tawa, musik, cerita, dan cahaya yang kalian tinggalkan.

Selamat jalan. Warisan kalian tetap bersama kami.

(kha)