Piyu Kenang Perjuangan Padi di Industri Musik Sebelum Era Digital: Dulu Naik Kereta Bawa Demo Lagu

JAKARTA - Gitaris Padi Reborn, Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab disapa Piyu, mengenang perjuangannya di industri musik sebelum era digital. Ia menilai, ada perbedaan mencolok antara perjuangan musisi saat ini dengan zamannya. 

Dahulu, setiap musisi harus mencetak rilisan fisik sebagai bukti konkret dari karyanya. 

Sementara, Piyu menilai musisi saat ini sudah menikmati kemewahan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.

Sebagai contoh, mereka dengan mudah mengirimkan karya atau demo lagu langsung kepada para produser ternama. 

Bahkan, Piyu sendiri sering menerima pesan langsung (Direct Message) dari musisi-musisi muda. 

"Anak-anak sekarang sudah bisa DM saya langsung, suruh saya dengerin. 'Mas, tolong dengerin karya saya'. Terus habis itu mereka juga nge-DM produser-produser," ungkap Piyu di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025). 

Musisi berusia 52 tahun itu bahkan mengaku kesal jika mengingat perjuangan beratnya ketika meniti karier. 

"Jadi kadang saya agak sebelnya juga. Gila zaman gua dulu, gua harus naik kereta dari Surabaya ke Jakarta hanya untuk mendengarkan ini ke produser," katanya. 

Tak berhenti di situ, sebab mereka harus mendatangi satu per satu kantor label rekaman besar yang ada di ibu kota dengan transportasi umum. 

"Dan harus kita samperin satu-satu. Harus naik angkot dulu, harus naik Metromini dulu ke kantornya produser, ke Sony Music, ke Musica, ke Aquarius," tambahnya. 

Meski demikian, Piyu mendukung perkembangan teknologi yang ada. Fenomena ini menurutnya menjadi bukti  perubahan lanskap industri musik secara drastis, memangkas proses yang lebih rumit menjadi efisien.
 

(kha)