"Sebagaimana manusia, saya pernah sampaikan bahwa saya memiliki titik lemah, Yang Mulia. Saya akui saya memiliki kelemahan di mana saya seringkali tergelincir di saat saya sedang mendapat gangguan tekanan psikis. Saya tergelincir untuk menggunakan lagi," lanjut Fariz.
"Dari lubuk hati yang paling dalam, saya akan menerima putusan pengadilan dalam kasus hukum saya kali ini. Saya percaya bahwa apapun putusan hukum yang akan saya terima sebagai sanksi insyaallah merupakan kehendak Allah yang memberi saya kesempatan dan peluang sekali lagi untuk saya bisa memperbaiki diri," imbuh Fariz.
Terakhir, Fariz meminta maaf kepada majelis hakim, istri, anak, ibu kandung, hingga masyarakat luas. Ia merasa sudah mengecewakan orang-orang terkasih atas kasus tersebut.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena saya menyesali perbuatan saya selama ini sepanjang hidup dan insyaallah saya diberikan kesempatan dan peluang untuk memperbaiki diri dan saya berjanji juga di hadapan majelis bahwa ini akan menjadi kali yang terakhir bagi saya untuk tetap melakukan kebiasaan buruk yang mungkin menjadi jadi catatan," pungkasnya.
(kha)