Meski tidak bermain dalam film yang diputar di Cannes, Syahrini diyakini hadir atas undangan dari brand tertentu yang menjadi sponsor atau memiliki sesi promosi di ajang Cannes Film Festival. Praktik ini sudah lazim terjadi di festival tersebut.
Sejumlah nama besar seperti L'Oréal Paris misalnya, secara rutin mengundang duta dan influencer dari berbagai negara untuk tampil di red carpet Cannes, menampilkan kampanye kecantikan terbaru mereka.
Jika Syahrini datang sebagai perwakilan atau tamu undangan dari sebuah brand, maka itu adalah bentuk kerja sama antara personal brand Syahrini dengan brand tersebut.
Salah satunya, dalam rangka memperkuat kehadiran global dan memperluas jangkauan pasar mereka, termasuk di Asia Tenggara.
Cannes Film Festival juga semakin membuka diri terhadap kehadiran selebriti Asia karena kawasan ini dianggap sebagai pasar penting industri hiburan dan fashion global.
Kehadiran selebritas dari Indonesia, Korea, India, hingga Thailand bukan semata-mata simbolik, tetapi merupakan strategi promosi global yang memperhitungkan market reach masing-masing figur publik.
Syahrini sendiri memiliki jutaan pengikut di media sosial, terutama Instagram, yang membuatnya menjadi salah satu public figure dengan engagement tertinggi di Indonesia.
Citra elegan dan eksklusif yang ia bangun selama ini menjadi daya tarik bagi brand yang ingin menggandengnya sebagai ambassador atau representative dalam acara dunia.
Namun, baru-baru ini juga muncul spekulasi bahwa Syahrini membeli tiket VIP untuk hadir di Cannes.
Menurut laporan, tiket VIP untuk akses red carpet Cannes dijual oleh agensi eksklusif dengan harga bervariasi.
Paket VIP bisa mencapai €6.000 hingga £10.050 (sekitar Rp105 juta hingga Rp200 juta), termasuk akses red carpet, tempat duduk prioritas, dan gala dinner.
Sebuah unggahan di Threads menyebutkan bahwa Syahrini hadir melalui jalur pembelian tiket, namun mengklaim sebagai undangan resmi, memicu kritik dari netizen.