“Effort bikin konten prank itu besar. Aku harus cari tempat umum sampai melihat reaksi orang atas prank yang kita lakukan. Terkadang, kalau tidak dapat momen yang bagus ya videonya tidak bisa dipakai,” ujarnya.
Sementara konten sketsa komedi kerap berbenturan dengan ide. Namun dengan konsisten menggarap video, dia mulai menemukan passion yang akhirnya sukses membuahkan 2,23 juta subscribers di YouTube.
Kini dengan massa semakin besar, Irfan menggunakan platformnya untuk terlibat dalam kampanye #TimurBerkarya. Kampenya itu, menurutnya, menjadi ‘panggilan’ untuk memperkenalkan Indonesia Timur lebih baik lagi.
“Lewat kampanye #TimurBerkarya, semoga akan lebih banyak eksposure yang diterima content creator asal Indonesia Timur,” tuturnya.*
(SIS)