Dul Jaelani lantas meyakini, bahwa bentuk kasih sayang tersebut tidak lain sebagai perpanjangan tangan Tuhan.
"Sebenarnya pada waktu itu sempat banget ada di titik dimana 16 atau 17 tahun, rasanya kaya lost, galau, cemas, dan mempertanyakan dimana Tuhan. Disitu baru aku lihat bahwa Tuhan itu memberikan kasih sayangnya melalui orang-orang terdekat kita," jelasnya.
"Kadang kalau aku lagi (mempertanyakan) dimana Tuhan, tiba-tiba bunda 'nih nak makan' nah itu bentuk perhatian Tuhan," lanjutnya.
Kini, Dul pun semakin belajar tentang arti bersyukur. Dia juga mengaku sudah tak lagi ragu bahwa Tuhan selalu ada dimanapun umatnya berada.
(van)