Pada 1968, Nomo dan sang kakak, Tonny Koeswoyo pun mulai berbeda pendapat. Hal itu membuat Tonny mengeluarkan Nomo dari band.
Posisinya pun digantikan oleh Kasmuri lantaran Nomo yang kala itu sudah berkeluarga sibuk dengan bisnis sampingan. Sampai akhirnya terbentuklah Koes Plus.
Dikeluarkan dari Koes Bersaudara membuat Nomo meninggalkan posisinya sebagai drummer dan memilih untuk berdagang. Akan tetapi, kesuksesannya membuat ia ingin kembali membentuk band dan mendirikan No Koes yang beanggotakan Usman, Sofiyan, Said, Bambang Arsianti dan Pompi S.
Dalam grup tersebut hampir semua lagu diciptakan oleh Nomo. Bahkan grup No Koes sempat menyaingi kepopuleran Koes Plus di awal 1970an.
Selain No Koes, Nomo juga sempat mendirikan band bernama No Bo hingga mendapat tawaran untuk membuatkan jingle iklan.
Selain membangun band sendiri, Nomo juga sempat mempopulerkan penyanyi lain lewat studio rekaman yang ia dirikan, Yukawi Record dan Lieman. Dari studio tersebut, ia mampu mengorbitkan sejumlah penyanyi mulai dari Usman Bersaudara, Bar Bros alias Kembar Group, hingga Dedelan Grup.
Nomo juga merupakan orang yang berada di balik kesuksesan Franky Sahilatua, Enny Haryono, dan Oma Irama. Termasuk putrinya sendiri Chicha Koeswoyo, yang debut lewat lagu Heli, Bersinar Matahari, hingga Pulang Sekolah.