JAKARTA - Mario Teguh menjadi salah satu public figure yang dilaporkan oleh para korban robot trading Net89 ke Bareskrim Mabes Polri. Sosok yang dikenal sebagai seorang motivator itu diduga ikut serta dalam mempromosikan platform robot trading Net89.
Mario Teguh bahkan disebut-sebut sebagai salah satu leader dari Billions Group yang merupakan bisnis di bawah naungan PT SMI NET89. Elza Syarief selaku kuasa hukum Mario Teguh pun dengan tegas membantah tudingan itu.
"Saya tegaskan Mario Teguh bukan member, leaders apalagi pemilik sejak mario berakhir jadi konsultan tidak pernah mendapat uang,"ujar Elza Syarief saat jumpa pers.
Elza Syarief pun menjelaskan bahwa Mario Teguh diajak mendampingi pendirian Billions Group pada 24 Februari 2021. Kedepannya selama delapan bulan, Mario Teguh memberikan berbagai edukasi dan konsultasi mengenai bisnis secara global, tidak spesifik tentang sebuah unit usaha tertentu. Lalu per tanggal 24 Oktober 2021 ia pun sudah berhenti untuk memberikan edukasi.
"Pak Mario diajak melakukan edukasi dan konsultasi bisnis. Itu berlangsung 2021 dan hanya delapan bulan, 24 Februari sampai 24 Oktober Itupun juga melalui zoom, melalui digital dan tidak ada transaksi apapun.
Elza Syarief kembali menegaskan bahwa selama Mario Teguh memberikan pengajaran sampai akhirnya berhenti, tak ada aliran dana sepeser pun terhadap Mario dan tidak ada imbalan apapun yang diberikan karena Mario Teguh menganggap hal ini sebagai pengabdian untuk memberikan edukasi.
"Saya sudah mengecek langsung pada pemilik Billions Group bahwa mereka tidak pernah memberikan apa pun pada Mario Teguh," kata Elza Syarief saat menggelar konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).
Sebagai informasi, Mario Teguh bersama empat public figure lainnya, seperti Atta Halilintar, Kevin Aprilio, Taqy Malik dan Adri Prakarsa dilaporkan 230 korban dugaan penipuan robot trading Net89 ke Bareskrim Mabes Polri pada Rabu (26/10/2022). Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri
(aln)