JAKARTA - .Feast yang awalnya merupakan band kampus pada 2013 silam kini berevolusi menjadi band ternama di tanah air. Tidak lama ini, mereka merilis album terbarunya yang berjudul Abdi Lara Insani.
Mereka menghadirkan sosok fiktif Ali dalam album ini sebagai seorang pemegang kekuasaan yang jauh dari kata layak. Sehingga nantinya, album ini akan menjadi ‘rumah’ untuk segala sudut pandang tentang Abdi Lara Insani alias Ali.
Berisikan sebelas trek lagu, .Feast menggabungkan beberapa lagu barunya dengan lagu lama yang dibawakan ulang serta penyempurnaan materi yang sudah ada sebelumnya.
Di buka dengan Berhenti di Kotak Suara yang berisikan narasi bapak dari Ali yang penuh makna serta nasihat. Lagu ini terasa cukup hangat dengan alunan gitar akustik sebelum masuk ke lagu-lagu berikutnya yang sepertinya cukup keras.
Benar saja, lagu-lagu berikutnya seperti Bintang Massa Aksi, Camkan, Kuping Ini Makin Lalai dan Lagu Kritik Lagi berhasil mengembalikan .Feast pada ciri khas musiknya yang cukup menggigit. Terlebih pada lagu dengan judul Lagu Kritik Lagi liriknya sangat menggabarkan kekecewaan terhadap kekacauan kepemimpinan.
"Semua tahu keadaan tak akan berubah
Setiap hari bodoh dan tamakmu semakin parah
Kali ini kalimatku tak akan kurangkai indah
Satu lagu kritik lagi, aku sudah jengah.."
Namun di lagu Jaya dan lagu instrumental berjudul Orang-Orang yang Berubah, euforianya sedikit diredam dengan temponya yang lambat dan makna yang cukup berbalik. Pada lagu Jaya terdapat auto kritik terhadap diri kita sendiri bahwa keadaan di masa depan sepenuhnya ada di tangan kita dengan segala kemungkinan baik dan buruknya.
Jangan Ikut Campur adalah lagu urutan ketiga dari akhir album ini yang cukup menggambarkan kemarahan akan kerakusan penguasa sehingga menimbulkan dendam yang membabi buta. Namun dalam Ali dan Senin Toko Tutup sebagai dua lagu penutup, .Feast sepertinya mempersembahkan khusus untuk menggambarkan seperti apa Ali dan kekacauan yang ditimbulkannya.
Album ini mengajari kita bahwa sosok yang berkuasa tidak selalu memenuhi taraf ideal kita. Sialnya, sering kali kekuasaan itu jatuh ke tangan yang salah, lagi dan lagi. Sehingga dalam situasi yang kacau, cara untuk coba meringankan adalah menyadarkan mereka yang memiliki kekuasaan. Kritik adalah senjata yang patut dicoba untuk mengubah sesuatu ketika kekuasaan tidak berada di tangan kita.
Judul album: Abdi Lara Insani
Penyanyi/artis: .Feast
Tanggal rilis: 22 April 2022
Produser musik: Aristo Haryo/Ryo Bodat
Label: Sun Eater
(ltb)