Biodata dan Agama Marshel Widianto, Hidupnya Susah Jadi Kurir Narkoba, Kini Beruntung Jadi Komika Tajir

Tak hanya itu, Marshel mengaku pernah menjadi kurir narkoba saat berumur 6 tahun. Kala itu, dia sangat ingin membeli mobil-mobilan, namun karena keluarganya tidak mampu, akhirnya Marshel memutuskan untuk kerja sebagai kurir barang haram tersebut di usianya yang masih kecil.

Ya, bayarannya itu dipakai buat beli mainan alias mobil-mobilan. Tetapi diakuinya pula bahwa Marshel benar-benar tak tertarik untuk mencoba narkoba meski lingkup pertemanannya adalah pemakai.

"Meski saya kurir, saya memilih untuk tidak (pakai). (Alasannya) keluarga ya, karena keluarga, saya gak mau keluarga susah," jawabnya bijak.

Belum lagi berdasarkan pengalamannya, Marshel melihat kala sudah terjerumus narkoba, dia menilai hidupnya makin susah. Banyak teman-temannya yang mengalami hal ini dan dia tak ingin masuk ke jurang itu.

"Tapi saya lihat ada teman-teman yang make hidupnya makin susah, mereka pakai hidupnya makin susah, mereka maling, pencuri, bajing loncat," tutupnya.

Titik balik kehidupan Marshel Widianto bermula saat dia bergabung dengan komunitas Stand Up Indo Jakarta Utara. Marshel kemudian mengikuti kompetisi Stand Up Comedy pada tahun 2017 dan berhasil menjadi finalis 20 besar.

Dia sempat menjadi asisten komika senior Adjis Doaibu, sebelum memantapkan diri menjadi seorang komika professional. Tak lama kemudian, Marshel mulai terkenal dan banjir tawaran mengisi acara.

Pada 2019, Marshel debut di film pertamanya, Laundry Show produksi MVP Pictures. Melihat aktingnya yang apik, dia pun mendapat banyak tawaran untuk mengisi berbagai peran di sejumlah web series seperti Pergi Pagi Pulang Untung Reborn (2019), Cek Toko Sebelah The Series 2 (2019) hingga Joe, Clara & Rori (2021).