NIKITA Mirzani sempat karantina usai pulang liburan dari Turki. Saat itu dia merasa kecewa karena mendapat pelayanan tak maksimal.
Nikita pun membeberkan penyebab kekesalannya dengan gamblang. Seperti apa kronologinya?
"Gue awalnya mentingin hotel yang murah saja buat karantina. Yang penting kami aman, bisa ngobrol, dan satu lantai. Pas mau pesan hotel murah, ternyata full," ungkap sang presenter di kawasan Ciledug, Tangerang baru-baru ini.
"Terus dikasih list hotel, bintang 5 semua. Karena gue capek dan mau istirahat, ya gue iyain saja. Pas gue tanya, harganya satu kamar Rp17,8 juta. Ya sudah, pesan, tapi gue minta, bisa enggak 1 kamar 2 orang? Kami satu tim kan, jadi Rp17,8 juta kali 3 selama 8 hari," lanjutnya.
"Pas sampai hotel, harganya berubah jadi Rp22 juta. Itu saksinya yang dengar banyak. Gue bukan berantem ya, gue cuma nanyain, kok di bandara Rp17 juta, di hotel jadi Rp22 juta. Tapi karena gue, capek ya gue bayar," sambung Nikita.
Baca Juga: Antar Nenek ke Wisma Atlet, Foto Millen Cyrus Bareng Nakes Jadi Sorotan
Kedua, Nikita Mirzani merasa diperlakukan layaknya orang yang positif Covid-19. Padahal saat itu, Nikita dan tim dinyatakan negatif Covid-19 lewat tes swab PCR.
"Sama sekali jendela kamarnya enggak bisa kebuka. Jadi lo sumpek, bau, dan segala macam. 8 hari di dalam enggak bisa ke mana-mana, sprei enggak diganti, tidak dibersihkan, handuk tidak diganti," paparnya.