"Tapi sebelum jadi sekuriti, almarhum sehari hari bekerja sebagai buruh lepas bangunan. Dia biasa bekerja kemana mana untuk menghidupi anak dan istrinya," jelas dia.
Menurut dia, Pipit selama ini Pipit hidup sederhana di rumah mungil di Kampung Ranca Nilem, Bojongloa, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Rumah sederhana yang hingga di penghujung usianya masih ditinggali.
"Walaupun dia sudah menjadi pemain Preman Pensiun, dia tetap pulang sebulan sekali ke rumah ini. Dia tetap baik dengan keluarga dan tetangga, tidak ada yang berubah," imbuh Nani.
Dia mengaku sangat terpukul dengan meninggalnya adiknya itu. Apalagi, bagi keluarga, Pipit masih menjadi tulang punggung keluarga.
(aln)