"Konsep yang udah kita jalankan tetap dine-in, makan di tempat dengan jaga jarak dan memilih makanan langsung menggunakan barcode. Kita menghindari banyaknya sentuhan," ujar Augie.
Kebersihan di restoran juga sangat dijaga dengan menggunakan disinfektan dan penyediaan hand sanitizer untuk pelanggan. Pegawai restoran pun mengenakan atribut sesuai dengan protokol kesehatan seperti masker dan face shield.
Setelah restorannya mengalami kerugian parah akibat tutup selama PSBB, Augie kini merasa bersyukur. Meski belum mendapat keuntungan, setidaknya mulai ada pemasukan baru dari bisnis restorannya ini.
(aln)